Sabtu, 30 Juni 2012

IP Address

Internet sebagai sebuah “interconnected network” merupakan jaringan komputer yang sangat luas, terdiri atas gabungan jaringan komputer di seluruh dunia mulai  dari jaringan komputer milik pemerintahan, akademis, public sampai jaringan komputer pribadi. Untuk terhubung ke internet kita harus mendaftar ke ISP ( Internet Service Provider).

Agar seluruh komputer
(host) yang terhubung ke internet dapat berkomunikasi, dibuatlah sebuah protocol (rule atau “aturan main”) standar  yang mengatur komunikasi data tersebut. Adalah TCP/IP yang menjadi protocol resmi untuk aplikasi internet sejak tahun 1983 hingga sekarang  (silahkan googling tentang “sejarah internet”)

Dalam Protocol TCP/IP tersebut, setiap host yang terhubung ke internet harus memiliki
IP Address sebagai alat pengenal host pada network. IP Address tersebut haruslah bersifat unik, tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Sebagai contoh situs Microsoft.com memiliki IP Address 207.46.250.119. Penggunaan IP Adress diseluruh dunia dikoordinasikan oleh lembaga sentral internet yang dikenal dengan IANA (Internet Asigned Number Authority).

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.

Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
  • IP versi 4 (IPv4)
    Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4 Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau Ipv6.
    Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3
  • IP versi 6 (Ipv6)
    Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol internet versi 6 Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia.
    Contoh alamat IPv6 adalah 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.



Kelas-kelas IP Address
Terdapat 5 kelas IP Address, yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan Kelas E yang semua itu di desain untuk kebutuhan jenis-jenis organisasi atau pemakai.

IP Address Kelas A
  • Struktur IP Address kelas A
  • 8 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 24 bit berikutnya  merupakan HostID
  • Bit pertama diset 0 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 01111111.11111111.11111111.1111111 atau 0.0.0.0 sampai 127.255.255.255
  • Dengan demikian secara teori akan terdapat 128 Nework (2 pangkat7) dari 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 24 atau 16.777.216 host.
  • Secara actual hanya terdapat 126 jaringan yang tersedia karena ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan tertentu, yaitu 0.xxx.xxx.xxx dan 127.xxx.xxx.xxx
IP Address Kelas B
  • Struktur IP Address kelas B
  • 16 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 16 bit berikutnya  merupakan HostID
  • Dua Bit pertama diset 10 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 10000000.00000000.00000000.00000000 sampai 10111111.11111111.11111111.1111111 atau 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255
  • Dengan demikian secara teori akan terdapat 2 pangkat 14 atau 16.384 Newok dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 16 atau 65.536  host.
  • Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534 host.
IP Address Kelas C
  • Struktur IP Address kelas C
  • 24 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 8 bit berikutnya  merupakan HostID
  • Tiga Bit pertama diset 110 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 11000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11011111.11111111.11111111.1111111 atau 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255
  • Dengan demikian secara teori akan terdapat 2 pangkat 21 atau 2.097.152 Newok dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 8 atau 256  host.
  • Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 254 host.
IP Address Kelas D
  • Struktur IP Address Kelas D
  • Tidak dikenal NetID dan HostID
  • Empat Bit pertama diset 1110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari 11100000.00000000.00000000.00000000 sampai 11101111.11111111.11111111.1111111 atau 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255
  • IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone).
IP Address Kelas E
  • Struktur IP Address Kelas E
  • Tidak dikenal NetID dan HostID
  • Lima Bit pertama diset 11110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari 11110000.00000000.00000000.00000000 sampai 11110111.11111111.11111111.1111111 atau 240.0.0.0 sampai 247.255.255.255
  • Alamat ini digunakan untuk kegiatan eksperimental.




Access Point

1. Fungsi Access Point
Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal(ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan, karena tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar
Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.
Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
  1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
  2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
  3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
  4. dsb
Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.

2. Upgrade Firmware
Biasanya perangkat yang mempunyai firmware semacam AP akan menyediakan upgrade firmware untuk melakukan perbaikan, bahkan dengan upgrade firmware akan ada fungsi tambahan atau baru. Langsung saja cari firmware terbaru untuk AP di website vendor. Ternyata sudah ada beberapa release terhadap firmware lama yang ada di AP, download firmware versi terakhir. Firmware yang di download berbentuk file executable, jalankan file tersebut akan melakukan decompress dan menghasilkan file README dan firmware update.
Proses upgrade dapat dilakukan secara mudah, yaitu langsung dilakukan melalui browser, masukkan file firmware update, kemudian klik sumbit, dalam waktu kurang dari satu menit proses upgrade selesai dan firmware baru langsung terpasang. Reset ke default factory setting dilakukan sesuai rekomendasi Vendor yang ada di file README.
Upgrade firmware memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu DHCP server dapat berfungsi dengan baik dan tersedianya fasilitas tambahan/baru yaitu perangkat wireless sekarang fungsinya menjadi tiga jenis:
  1. Access Point (fungsi default)
  2. Client Bridge Mode
  3. Repeater Mode
3. AP dan Komputer Server
Saat ini AP telah berfungsi dengan baik dan benar, selanjutnya ada keinginan untuk menyiapkan sebuah komputer untuk dijadikan sebuah server yang akan menyediakan fungsi untuk:
  1. Pengelolaan user
  2. Pengelolaan akses
  3. Proxy dan Firewall
  4. Pengelolaan authentifikasi
  5. Mencatat log/history akses
  6. Menyediakan fitur billing

4. Konfigurasi Software
1. Setting modem TP-LINK
Colok kabel ke port LAN modem.
Ketik http://192.168.1.1 pada web browser.
(Kalau Anda menginstal XAMPP ataupun Appserver, silahkan dinonaktifkan terlebih dahulu)
Login dengan admin, password: admin
Settingan dari speedy tidak perlu di ubah, hanya saja matikan DHCP server.
DNS sudah diisikan lebih dulu oleh teknisi speedy. Biasanya : 202.134.1.10 dan 202.134.0.155
Catat 2 alamat DNS tersebut. DNS ini akan digunakan pada router nantinya.
2. Settingan di router linksys
Colok kabel ke salah satu dari empat port LAN.
Ketik http://192.168.1.1 pada web browser
Default, Jika setting username belum di ubah…
Username : kosongkan saja
Password : admin
Di menu BASIC SETUP
Pilih static IP
Internet IP Address: 192.168.1.10 (Ini adalah IP Linksys yang dikenali oleh si modem)
Subnet Mask: 255.255.255.0
Gateway: 192.168.1.1 (Ini adalah gateway dari si modem, port perantara yang terhubung ke jalur speedy)
Static DNS 1: 202.134.1.10 (Sesuai setingan dari speedy)
Static DNS 2: 202.134.0.155 (Sesuai setingan dari speedy)
Local IP Address: 192.168.2.1 (ini adalah IP Wireless-LAN dari si router Linksys, yang dikenali oleh computer client)
Subnet Mask: 255.255.255.0
Tekan apply, kemudian continue
Keterangan tambahan:
Jika mengetikkan http://192.168.1.10 hasilnya akan sama dengan 192.168.2.1, karena kedua nya adalah alamat IP dari si router, untuk konfigurasi.
DHCP Server: Enable
Starting IP Address: 192.168.2.100 (IP device, semisal laptop anda yang akan diberikan IP ketika terdeteksi oleh router Linksys)
Maximum Number of DHCP Users: 10 (isi dengan jumlah client yang di inginkan)
Client Lease Time : 0 minutes (0 means one day)
WINS : 0.0.0.0
Tekan apply, kemudian continue.
Di menu WIRELESS >>>Basic Wireless Settings
Network Mode: Mixed
Network Name (SSID): ADAbisnis Hotspot (sesuai keinginan anda)
Radio Band: auto
Wide Channel: auto
Standard Channel: auto
Wireless SSID Broadcast: Enable
Tekan apply, kemudian continue
SECURITY
Jika ingin menggunakan password untuk koneksi:
Wireless -> Wireless Security -> Enabled
Pilih WEP, WPA, dst
Isi passphrase. Pada WEP, key akan di generate, pilih saja Key 1. Kemudian gunakanlah key tersebut pada computer client.
Ini digunakan untuk memproteksi internet anda dari pencolong koneksi.
Tekan apply, kemudian continue.
3. Hubungkan Semua Devicenya Konfigurasi Hardware
Alur koneksi:
KONEKSI SPEEDY –> MODEM TP-LINK –> Wireless Router LINKSYS –> WIRELESS DEVICE (Computer Client)
Keterangan:
Koneksi speedy ke modem menggunakan kabel telpon melalui splitter.
Kokeksi modem ke linksys menggunakan kabel biru standard (RJ-45, kabel jaringan LAN).
Koneksi linksys ke laptop, secara wireless, tidak perlu kabel.
4. Testing
Dari command prompt
Ping 192.168.1.1
Jika ada reply, berarti modem bisa diconfigurasi secara wireless
Ping 192.168.1.10
Atau
Ping 192.168.2.1
Jika ada reply, berarti wireless router bisa dikonfigurasi secara wireless.
Ping www.google.com
Jika ada reply berarti anda sudah siap nyebur ke dunia maya
5. Browsing
Koneksi sudah siap pakai, speedy sudah bisa diakses dari jarak bermeter-meter secara nirkabel
Untuk memastikan ketik : google.com pada web browser




KABEL UTP

Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan.  
Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Keempat pasang kabel (delapan kabel) yang menjadi isi kabel berupa kabel tembaga tunggal yang berisolator. Sampai saat ini terdapat lima kategori kabel UTP, yaitu kabel UTP kategori satu sampai dengan kategori lima.

Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
  • Kabel UTP Category 1
    Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.
  • Kabel UTP Category 2
    Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
  • Kabel UTP Category 3
    Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
  • Kabel UTP Category 4
    Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps
  • Kabel UTP Category 5
    mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps, 
  • Kabel UTP Category 5e
    mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
  • Kabel UTP Category 6
    Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
  • Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz

terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu :

1. Kabel straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.















Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan antara computer dengan switch
  2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  4. Menghubungkan switch ke router
  5. Menghubungkan hub ke router

2. Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standart kabel crossover.
 
 
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  2. Menghubungkan 2 buah switch
  3. Menghubungkan 2 buah hub
  4. Menghubungkan switch dengan hub
  5. Menghubungkan komputer dengan router
 
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.


Kamis, 28 Juni 2012

Router

1. Pengertian Router 
Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain.
 

 2. Fungsi Router
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.

Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.

Router dapat menentukan jaringanmana yang berhak mengakses suatu paket data yang diberikan oleh router tersebut. Dengan demikian router dapat dipasang atau disambungkan dengan dua jaringan atau lebih. Apabila jaringan tersebut menggunakan akses internet dengan kecepatan tinggi seperti ADSL ( Asymmetric Digital Subscriber Line ), router dapat berfungsi ganda, salah satunya adalah sebagai firewall.

3. Pengertian Routing
Routing adalah suatu proses dalam jaringan yang dilakukan Router untuk meneruskan paket-paket jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internet work. Untuk melakukan hal ini, digunakan sebuah perangkat jaringan yang disebut router.

4. Jenis-jenis Router
  1. Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat kita instal pad sistem operasi, sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router
  2. Router Hardware adalah merupakan hardware yang memiliki kemampuan sepertiu router, sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP Address dan mensharing IP Address, pada prakteknya Router hardware ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau wilayah
  3. Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi dan mensharing IP Address, jadi jika suatu perangkat jaringan (pc) yang terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi internet yang disebarkan oleh Sistem Operasi tersebut.


Hub & Switch

Hub adalah Peralatan yang shared-bandwitch (berbagai saluran)
Hub merupakan salah satu jenis peralatan jaringan yang terinstall di access layer
Collision Domain : area/daerah yang menerima pesan yang bertabrakan/rusak
Collide : pesan yang bertabrakan/rusak

Penanganan Collision oleh switch :
  • Ketika hub terhubung dengan port switch, collision tetap dapat terjadi di hub.
  • Hub meneruskan ke semua port pesan rusak tersebut akibat terjadinya collision.
  • Switch menerima pesan rusak tersebut, namun tidak seperti hub, switch tidak meneruskan pesan rusak tersebut akibat terjadinya collisions.
  • Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap port pada switch mampu memisahkan collision domain.  
Cara kerja HUB :

  • Ingat bahwa NIC pada host memproses pesan yang datang hanya apabila MAC address tujuan sesuai.
  • Host akan mengabaikan pesan apabila tidak dialamatkan kepadanya.
Cara kerja SWITCH :
  • Tidak sama dengan hub, switch dapat meneruskan pesan ke host tertentu.
  • Ketika sebuah host mengirimkan pesan ke host lain pada switch, maka switch memproses dan men-decode-kan frame untuk membaca bagian physical (MAC) address dari pesan.
  • Tabel pada switch, disebut MAC address table, berisi daftar semua port yang aktif dan host MAC address yang yang melekat pada port tersebut 
  • Ketika pesan dikirimkan antar host, switch memeriksa apakah MAC address tujuan ada di tabel.
  • Jika ada, maka switch membangun koneksi sementara, yang disebut circuit, antara port pengirim dan port penerima.
  •  Circuit baru dibangun setiap adanya percakapan baru antar host.
  •  Circuit yang terpisah inilah memunginkan banyak percakapan pada satu waktu, tanpa terjadi collision (tabrakan).
Pesan Broadcast              
Broadcast digunakan ketika sebuah host membutuhkan informasi tanpa mengetahui secara pasti host mana yang dapat memberikan informasi tersebut.
Broadcast Domain adalah apabila host menerima broadcast frame yang dikirimkan oleh host lain

Jumat, 01 Juni 2012

Subnet Mask

Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Cara menghitung subnet mask :
Misalkan anda memiliki IP adress 192.168.10.0 dan Subnet mask 255.255.255.128
Ubah angka 128 ke bilangan biner dengan cara sebagai berikut
128 : 2 = 64 sisa 0
64  : 2 = 32 sisa 0
32  : 2 = 16 sisa 0
16  : 2 =  8 sisa 0
8   : 2 =  4 sisa 0
4   : 2 =  2 sisa 0
2   : 2 =  1 Sisa 0
Hasil akhir 1 tidak dapat dibagi menjadi 1
hasil bilangan binernya adalah 10000000
Banyaknya subnet yang tersedia dari rumus 2^x
X adalah jumlah dari angka 1, karena berdasarkan angka binner yang ada jumlah 1=1
maka 2^1 = 2 maka jumlah subnet maksnya adalah 2
Nah sekarang kita harus tau bila tersedia hanya 2 subnet maks maka kita harus mencari berapa subnet maks tersebut?
Dari Subnet maks yang terbesar adalah 256 maka dihasilkan 256 – 128 = 128.
Maka subnet masknya adalah 0 dan 128
Contoh lain, bila ditetapkan subnet masknya 255.255.255.192
Jumlah subnet maks dapt dihitung
192 : 2 = 96 sisa 0
96  : 2 = 48 sisa 0
48  : 2 = 24 sisa 0
24  : 2 = 12 sisa 0
12  : 2 =  6 sisa 0
6   : 2 =  3 sisa 0
3   : 2 =  1 sisa 1
maka bilangan binnernya adalah 11000000
karena angka 1 ada 2 maka 2^2 = 4
Dan subnet yang dapat digunakan adalah 256 – 192 = 64, maka Subnetnya adalah 0, 64, 128, 192 artinya subnetnya adalah
255.255.255.0
255.255.255.64
255.255.255.128
255.255.255.192
Jumlah Host per Subnet = 2^y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2^6 – 2 = 62 host
kunci utama kita melakukan subnetting adalah dengan menentukan subnet mask suatu IP Address dengan menggunakan konsep CIDR (Classless Inter Domain Routing) yaitu metoda pengalamatan IP Address tanpa kelas (classless addressing). Saya sendiri baru mengenal konsep CIDR ini beberapa minggu yang lalu, karena selama ini yang saya tau hanyalah pengkelasan IP Address (classfull addressing).
CIDR menghindari cara pemberian IP Address tradisional menggunakan kelas A, B dan C. CIDR menggunakan "network prefix" dengan panjang tertentu. Prefix length menentukan jumlah bit sebelah kiri yang akan dipergunakan sebagai Network ID (masih inget ya bahwa IP Address terdiri dari Network ID dan Host ID. Network ID tidak sama dengan Network Address. Network ID merupakan bagian dari IP Address sedangkan Network Address adalah IP Address dimana Host ID-nya diset 0 semua ).

Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring
(Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit. Misalkan suatu IP Address ditulis 192.168.0.1/27hal ini mengandung arti IP Address tersebut memiliki 27 bit sebagai Network ID.

Suatu IP Address 192.168.0.1/27 berarti memiliki 27 bit sebagai Network ID dan 5 bit sisanya sebagai Host ID (masih ingatkan IP address terdiri dari 32 bit). Sehingga Subnet Mask dari IP Address tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.11100000 atau 255.255.255.224.

Contoh Soal Perhitungan Subnetting
Soal –soal perhitungan subnetting biasanya berkisar di empat masalah yaitu:
Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet dan Alamat Host-Broadcast.

Contoh Soal:
Subnetting apa yang terjadi pada IP Address kelas C 192.168.1.0/27?

Jawab:
Subnet mask dari 192.168.1.0/27 adalah 11111111.1111111.11111111.11100000  atau 255.255.255.224, maka:
  1. Jumlah Subnet,
    Jumlah subnet dapat dicari dengan 2 pangkat x, dimana x adalah banyaknya angka 1 pada oktet 4, dalam perhitungan subnet mask diatas ada 3, sehingga Jumlah subnet mask adalah 2 pangkat 3 sama dengan 8 buah subnet
  2. Jumlah Host,
    Jumlah host pada tiap subnet dapat dicari dengan 2 pangkat y, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada oktet 4, dalam perhitungan diatas ada 5, sehingga Jumlah Host tiap subnetnya adalah 2 pangkat 5 sama dengan 30 host tiap subnet.
  3. Blok Subnet,
    Untuk mencari dapat dicari dengan dengan cara 256-224 (dimana 224 adalah nilai oktet 4) sama dengan 32. Untuk mencari subnet yang lain hasil ini dikali 2=64, dikali 3=96, dikali 4=128, dikali 5=160, dikali 6=192, dikali 7=224 dikali 8=256. Sehingga blok subnet yang valid adalah 0 (pasti ada), 32,64,96,128,160,192, dan 224.
  4. Network Address, Host Address dan Broadcast Address yang valid
    Untuk mencari alamat host, broadcast dan network (subnet)  kita langsung aja buat tabel lengkapnya perhitungan subnetting ini sebagai berikut:

perhitungan subnetting



Minggu, 22 April 2012

Pengertian Jaringan Komputer


Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang terdiri dari 2 buah komputer atau lebih yang saling terhubung menjadi satu kesatuan dengan komputer yang lainya, melalui media pendukung kabel ataupun gelombang radio sehingga komputer dapat melakukan pertukaran informasi maupun transfer data dan dokumen serta mencetak dengan menggunakan sebuah printer bersama-sama.




Jaringan komputer menjadi penting bagi manusia dan organisasinya karena
jaringan komputer mempunyai tujuan yang menguntungkan bagi mereka. Tujuan
jaringan komputer adalah untuk :
1. Resource sharing/berbagi sumber
2. High reliability/kehandalan tinggi
3. Menghemat uang
4. Meningkatkan kinerja
5. Media komunikasi
6. Akses informasi yang luas

Ciri-ciri jaringan komputer :
1. Berbagi perangkat keras (hardware).
2. Berbagi perangkat lunak (software).
3. Berbagi saluran komunikasi (internet).
4. Berbagi data dengan mudah.
5. Memudahkan komunikasi antar pemakai jaringan.